Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas.

Senin, 16 Januari 2012

SIM (sytem informasi menejement)


Gambaran umum system informasi menejement
                                          Definisi SIM
SIM adalah sebuah system manusia atau mesin yang terpadu atau intergrate untuk menyajikan informasi guna mendukung informasi manajement dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisai. Sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer , prosedur pedoman model manajemen keputusan dan sebuah data bes.
Tugas-tugas lain yang lebih dari pada sekedar system pengolahan data yaitu pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi menejement dan bagi pengambilan keputusan.
Sim digambarkan sebagai bangunan piramida:
1.       Lapisan dasar terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi penjelasan setatus dan sebagainya.
2.       Terdiri dari sumber-sumber informasi menejement sehari-hari.
3.       Terdiri dari sumberdaya system informasi  untuk membantu pencarian  teks dan pengambilan keputusan untuk pengendalian menejement.
4.       Lapisan puncak terdiri dari sumberdaya informasi untuk mendukung perencanaan  dan perumusan kebijakan oleh tingkat menejement.

v  System manusia atau mesin
Berdasarkan komputer
                Pada dasarnya orang dapat membahas SIM  tanpa komputer tetapi kemampuan komputer yang membuat SIM terwujud. Persoalannya adalah sejauh mana berbagai proses akan di komputerkan. Gagasan SIM berdasarkan komputer tidak berarti otomstis total. Konsepsi manusia atau mesin menyarankan bahwa sebaiknya tugas di laksanakan oleh manusia dan lainya dilakukan oleh mesin, yang kemudian membentuk system gabungsn dengan hasil yang diperoleh serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia. Pengolahan interaksi manusia atau mesin diperkaya melalui oprasi onlain dimana terminal masukan atau keluaran (input/output) dihubungkan pada komputer untuk memberikan masukan atau keluaran langsung . Oprasi onlain diperlukan untuk dialog manusia dan prinsip tetapi banyak tugas pengolahan juru tulis yang lebih efesien tanpa masukan atau keluaran terminal.
Dukungan oprasi
                System pengolahan informasi yang mutahil pun harus melayai pengolahan transaksi. Pada prakteknya  pengolahan transaksi meliputi : daftar gaji, penjualan, pihutang dan sebagainya. Yang menyajikan masukan bagi data bes yang fital untuk penerapan selamjutnya kecenderungan dalam pengolahan transaksi pada system-system mutahir adalah menuju penyimpulan data secara onlain dan permintaan informasi secara onlain pula. Kemampuan memperoleh informasi secara onlain sangat besar peranannya dalam mendukung oprasi. Ini berarti bahwa setiap petugas yang berwenang dapat memperoleh jawaban langsung atas suatu permintaan informasi seperti posisi terakhir seorang pelanggan atau persediaan yang ada untuk jenis barang tertentu.

v  Teori Menejement
Dalam memahami efolusi  SIM perkembangan terakhir dalam teori menejement cukup pesat,  bila dalam ilmu pengetahuan menejement perkembangannya menekankan  optimisasi sebagai tujuan maka teori menejement sekarang menekankan pemuasan. Yaitu mencapai pemecahan yang memuaskan dan mempertimbangkan  keterbatasan manusia dalam mencapai pemecahan sejumlah periset menejemen memusatkan perhatiaan pada segi-segi keprilakuan dan motifasi pada struktur keorganisasian, serta system dalam organisasi perkembangan dalam teori menejemen ini penting untuk merancang SIM dalam memahami peranan system manusia atau mesin serta bermanfaat untuk mengembangkan model-model keputusan.

v  Konsep-konsep pokok.
Sebuah SIM bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologi, SIM berhubungan dengan organisai dan juga dengan manusia pembuatnya. Oleh sebab itu pemahaman mutu terhadap sim berdasarkan komputer harus juga memahami , konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi pemakaian informasi dan nilai informasi.
                Untuk menghadapi kesalahan terjadinuya kesalahan dapat diatasi dengan:
1.       Pengendalian inter untuk mengetahui kesalahan.
2.       Audit inter exteren.
3.       Menambahkan batas-batas kepercayaan pada data.
4.       Intruksi pemakai.
Dalam prosedur dan pengolahan agar pemakai dapat menilai kesalahan yang mungkin terjadi.
Penerapan konsep informasi
Pada rancangan system informasi . Matematika teori informasi telah ditetapkan dalam perancangan system informasi. Matematika tidak dipake dalam lingkungan system informasi  menejemen.
Manusia sebagai pengolah informasi, sebuah model sederhana mengenai manusia sebagai pengolah informasi terdiri dari indra penerima, yang menerima isarat dan meneruskannya ke unit pengolah atau kotak sebagi penyimpan hasil olahan adalah respon atau tanggapan keluhan secara fisik, ucapan, tulisan dan sebagainya. Kapasitas manusia dalam menerima masukan dan menghasilkan keluaran atau tanggapan adalah terbatas bila system pengolah manusia di bebani melampoi batas tingkat tanggapanya berkurang.

v  Jenis-jenis system:
Ada beberapa cara untuk memandang system suatu klasifikasi telah dikemuliakan system fisik dan abstrak. Klasifikasi lain adalah system deterlifisik dan probalistik.
System deterfisik dan probalistik.
1.       System deterfisik beroprasi dalam cara yang dapat diramaikan secara tepat.
2.       System probalistik dapat diuraikan dalam istilah perilaku yang mungkin selalu ada sedikit kesalahan atas perkiraan terhadap jalannya system.
System tertutup dan terbuka.
1.       Sebuah system tertutup dalam fisika didefinisikan sebagai sebuah system yang mandiri system ini tidak tertukar dengan materi informasi atau dengan lingkungannya.
2.       Syatem terbuka mengandalkan pertukaran informasi materi atau energi denganm lingkungannya, pertukaran dapat meliputi masukan yang acak atau tak tentu.

v  Sub system
Pengunsuran atau factoring  konsep sebuah system menurut perancangnya untuk mempertimbangkan system sebagai suatu keseluruhan, tapi keseluruhan system mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara rinci. Sub system dibagi atau diuraikan menjadi  sub system Sepadan dan sub system Interfek. Secara cermat untuk menjamin bahwa hubungan antara  sub system, didefinisikan secara jelas jumlah semua sub system adalah keseluruhan system. Proses pengunsuran atau factoring dilanjutkan dengan sub system dibagi lagi sub system lebih kecil sehingga mencapai ukuran yang ditangani. Sub system hasil proses ini biasanya membentuk struktur hirarki.
System informasi dibagi atas sub system seperti:
1.       Penjualan dan pemasukan pesanan.
2.       Persediaan barang.
3.       Produksi.
4.       Personalia dan gaji.
5.       Pembelian.
6.       Perakunan dan pengendalian.
7.       Perencanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar